Friday, 18 August 2017

Ngabolang Seru ke Curug Ciarjuna Garut Selatan

Curug Arjuna/ Ciarjuna Garut
30 Juli 2017

Masih banyak penasaran sama apa yang dimiliki oleh Garut, setelah sebelumnya eksplore beberapa tempat yang ada di Garut selatan seperti Curug Nyogong, curug Badak, Curug Jagapati dan Sanghyang Taraje. Untunglah ada sosial media yang sangat membantu sekali bagi saya khususnya untuk mencari, dan mendapatkan informasi beberapa tempat baru yang ada di beberapa daerah.



Jadi ceritanya saya sering screen shot beberapa tempat yang menarik setelah stalking salah satu akun instagram reposter di Garut, ada beberapa spot yang menarik yang saya pingin sekali kesana, kemudian saya iseng nge DM basa basi, nanya-nanya sama orang yang pernah eksplor daerah tersebut sebagai bahan informasi jika suatu hari ada rencana untuk mengeksekusi tempat tersebut. Salah satu tempat yang menarik minat hati saya adalah Curug Ciarjuna yang berada di kecamatan Pamulihan tepatnya di kampung Cikopo/ Cikupa desa Panawa Garut Selatan.



Curug Arjuna/ Curug Ciarjuna
Penampakan Curug Ciarjuna


Setelah sebelumnya cukup terkumpul banyak info, dan mempelajari jalur/trek menuju spot tersebut Alhamdulilah tidak lama saya dapat waktu untuk siap mengeksekusi.  Langsung saja saya menghubungi beberapa teman untuk saya ajak ngabolang bareng. 

Didalam buku notulen perencanaan perundingan sebelum eksekusi hasil rapat sebelumya, kita sudah rencana untuk berangkat nyubuh banget biar bisa banyak waktu, mengingat spot yang akan kita tuju lumayan jauh, apalagi kita berangkat dari Tasik. Perkiraan sebelumnya juga maksimal paling lama bakal ngabisin waktu perjalanan selama 4 jam, makanya dari rumah sebisa mungkin mengatur waktu dengan baik. Tapi yah.. nyatanya pada jam 4.30 pagi saya dah ready buat berangkat lalu coba menghubungi partner, yaelah adem ayem sajah hp saya haha, yowis pasrah deh WIM (waktu Indonesia Melar). 

Setelah lumayan menunggu  saya inisiatif saja langsung berangkat ke tempat meeting point kita di Alun-alun, dan baru bisa berangkat jam setengah 7 pagi, lumayan lah 2 jam  nunggu bisa nyuci, lari pagi, beres-beres sama ngecat rumah dulu. 

Kita berangkat menuju Garut melalui jalur Singaparna, Cilawu, Bayongbong, Cisurupan, Cikajang, dan belok kanan menuju kecamatan Pamulihan dengan disertai hujan sepanjang perjalanan di tambah kabut dengan cuaca lumayan dingin, walau agak sedikit harap-harap cemas tapi tetap melanjutkan perjalanan walau sempat beberapa kali berhenti untuk sekedar ngopi supaya badan tetep anget. 

Patokan menuju Curug Ciarjuna ini yang paling gampang adalah dari Curug Orok, dari area Curug Orok perjalanan dilanjut sampai kira-kira sekitar 200-300 meter kita akan menemukan pertigaan, ada jalur ke kanan di area perkebunan teh Nusantara yang terdapat portal plus pos penjagaan, nah masuk saja kesana bilang saja mau ke kampung Cikopo atau Tumaritis atau sempetin dulu bua nanya-nanya sama penjaganya

Trek menuju Curug Ciarjuna ini merupakan Jalur Jahanam, gimana tidak dari pos tersebut kita harus melanjutkan perjalanan dengan kondisi jalan macam susukan saat (sungai kering) selama 2 jam atau bisa lebih dengan kondisi naik turun-naik turun menyusuri perkebunan teh yang sangat luas sampai di kampung terakhir yakni Cikopo. Jangan heran yah selama perjalanan kita jarang menemukan umah/ perkampungan. 

Sebelum sampai di Curug Ciarjuna, di tengah perjalanan kita akan menemukan penampakan curug yang lumayan tinggi di daerah Leuweung Panjang, menurut warga nama curugnya adalah Curug Ciherang ada juga yang bilang Curug Leuweung Panjang.

Setelah menempuh perjalanan dengan kondisi trek jahanam (saking dadasnya kondisi perjalanan) akhirnya kita sampai di kampung Cikopo yang merupakan kampung terakhir. Dari sana perjalanan di lanjut lagi sekitar 200 meter menuju Curug Ciarjuna. 

Sebelum sampai ke curug, kita akan menemukan 2 kali pos penjagaan, tadinya sih gak Ngeuh kenapa ada pos penjagaan tapi akhirnya kita baru tahu kalo lokasi Curug Ciarjuna ini masuk kedalam area PLTA ARKORA yang merupakan perusahaan pribadi milik salah seorang pengusaha asal Tegal. Pas sampai di pos kedua kita mesti berhenti disana mengisi daftar tamu dulu dengan memarkirkan kendaraan juga. Setelah beres, perjalanan di lanjut dengan trekking jalan kaki menuruni bukit yang menurun, makanya kenapa kendaraan bermotor tidak diperbolehkan lanjut kebawah karena jalan menuju curug asli sangat curam. 

Di tengah perjalanan kita akan menemukan pipa yang sangat besar yang merupakan milik PLTA melintang dari atas bukit sampe kebawah. Saya baru ngeuh banget ternyata lokasi curug Ciarjuna ini ada di sebrang bukit Curug Sanghyang Taraje tepat sebelum lokasi parkir. Jika kita menuju curug Sanghyang Taraje dan melihat ke sebrang kanan maka akan melihat pipa yang malang kebawah, nah iya disana tepatnya lokasi Curug Ciarjuna. 

Perjalanan selama kurang lebih 5 jam yang lumayan menguras energi akhirnya terbayar sudah setelah sampai di lokasi curug Ciarjuna yang sangat menawan. Curug Ciarjuna ini memiliki 3 aliran air terjun, dimana terdapat 2 aliran curug yang air nya kecil namun lumayan melebar dan 1 aliran curug utama yang air nya lumayan besar dan memiliki ketinggian sekitar 70-80 meter. Jika terihat dari kejauhan curug Ciarjuna ini membentuk tiga aliran curug yang indah, mirip-mirip Cikaso Kw super sama Coban Sewu kw 7 lah ya hehe. 

Oia karena di tengah perjalanan mampir dulu ke Curug Leuweung Panjang jadinya kita sampai di Curug Ciarjuna sekitar jam 15.00 alias jam 3 sore tanpa buang waktu kita langsung tancap gas mengeluarkan peralatan perang (dibaca : peralatan fofotoan) sampai kalap, sampai cuaca sudah mulai gelap. Oia menurut info dari petugas penjaga PLTA katanya Curug Ciarjuna ini dan Curug Leuweung Panjang/ Ciherang yang tadi nemu di tengah perjalanan mau di bangun jadi tempat wisata oleh warga sekitar. Beruntung banget pas saya kesini belum ada karcisnya,, belom di tiket loh ya hehe.. 


Curug Arjuna/ Curug Ciarjuna
Curug Ciarjuna


Curug Arjuna/ Curug Ciarjuna
Aliran Curug Utama


Curug Arjuna/ Curug Ciarjuna
Aliran Curug ke Dua

No comments:

Post a Comment