Bale Tau Batu Karas
Pangandaran
25-26 Desember 2016
Awalnya saya mau
liburan di Batu Karas untuk dua hari, saya menghubungi teman di daerah Parigi
untuk meminta rekomendasi tempat penginapan, lalu teman tersebut
merekomendasikan sebuah Homestay yang tidak jauh dari pantai Batu Karas,
namanya Bill Homestay yang dimiliki oleh seorang bapak yang bernama Iwa
Sungkawa, kebetulan beliau ini kata teman saya mempunyai sebuah tempat kursus
bahasa Inggris untuk para warga yang mau belajar bahasa secara gratis. Setelah
sampai di tempat penginapan dan ketemu sama Pak Iwa yang baik dan super ramah
ini saya langsung di antarkan menuju kamar yang sudah disediakan, langsung saja
saya mengeluarkan barang dan beristirahat.
Keesokan harinya
setelah main dari pantai saya keinget sama teman saya waktu masih di rumah,
saya meminta tolong untuk bisa berbincang dan wawancara mengenai tempat kursus
yang dimiliki oleh Pak Iwa ini dan ketika saya balik lagi ke penginapan saya
langsung sapa oleh pak Iwa yang memang sudah menunggu untuk di wawancara oleh
saya, tak lama dari itu langsung saja saya ngobrol panjag lebar bersama beliau.
Penampakan Bale Tau |
Awalnya saya bertanya
mengenai tempat kursus bahasa Inggris yang dimiliki oleh Mr. Buffalo Bill nama baratnya Pak Iwa ini, karena
saya penasaran sama beberapa teman saya yang mereka tidak mengenyam pendidikan
sekolah yang tinggi tapi bahasa Inggrisnya casciscus. Beliau pun menjawab “iya
benar” memang saya mengajar bahasa Inggris di sebuah bangunan sederhana yang di
beri nama Bale Tau. Beliau mengungkapkan bahwa di Bale Tau ini dia mengajar
bahasa Inggris bagi warga setempat secara sukarela alias gratis, namun pak Iwa
dalam mengajar tidak sendirian dia bekerja sama dengan para Volunteer dari
beberapa negara seperti Inggris dan Amerika.
Mr. Buffalo Bill alias Pak Iwa |
Setelah berbincang
makin lama saya menjadi semakin tahu banyak bahwa di Bale Tau ini tidak hanya
belajar bahasa saja tapi juga banyak kegiatan yang lainya seperti pencak silat,
masak, orang bule belajar bahasa Indonesia dan bahasa Sunda. Siang harinya saya
di ajak ke Bale Tau yang kebetulan tempatnya
tidak jauh dari tempat penginapan hanya sekitar sekitar 5 menit saja
dengan menyusuri perkebunan warga dan lokasi tepatnya berada di pinggir sungai
Cijulang.
Petunjuk menuju Bale Tau |
Setiba disana saya
bertemu dengan beberapa bule yang salah satunya ialah Chani Leahong yakni
sebagai seseorang yang pertama kali menggagas dan membangun Bale Tau ini. Dia
ini berasal dari London Inggris yang sudah beberapa tahun di tempat ini. Orang
nya sangat ramah sama tamu dan mempersilahkan untuk bisa melihat-lihat yang
lain, kemudian saya juga berbincang dengan beberapa bule yang lain yang berasal
dari beberapa negara seperti New Jersey Amerika, Manchester Inggris, Italia, Canada, dan Rumania, oia mereka juga
lumayan fasih berbicara bahasa Indonesia bahkan sedikit-sedikit berbicara
bahasa Sunda.
Awal pertama kali Bale Tau ini dibangun adalah ketika 5 tahun yang lalu Chani datang ke Batu Karas. Dia awalnya tertarik ingin belajar Pencak Silat dan kebudayaan di daerah sekitar selain itu banyak pula ide-ide dari beberapa orang yang menginspirasi dia untuk bisa mengembangkannya di daerah Batu Karas ini, akhirnya dengan berkoordinasi dengan masyarakat dan instansi-instansi terkait Bale Tau ini bisa di bangun. Di Bale Tau ini masyarakat bisa belajar bahasa Inggris dengan berbincang langsung bersama bule yang sering di laksanakan setiap hari selasa sampai dengan jum’at, selain itu di ajarkan pula cara memasak makanan barat seperti pizza dan lainnya. Selain masyarakat yang belajar kepada bule, ternyata bule juga belajar bahasa Indonesia dan bahasa Sunda yang merupakan salah satu program yang ada di tempat ini.
Awal pertama kali Bale Tau ini dibangun adalah ketika 5 tahun yang lalu Chani datang ke Batu Karas. Dia awalnya tertarik ingin belajar Pencak Silat dan kebudayaan di daerah sekitar selain itu banyak pula ide-ide dari beberapa orang yang menginspirasi dia untuk bisa mengembangkannya di daerah Batu Karas ini, akhirnya dengan berkoordinasi dengan masyarakat dan instansi-instansi terkait Bale Tau ini bisa di bangun. Di Bale Tau ini masyarakat bisa belajar bahasa Inggris dengan berbincang langsung bersama bule yang sering di laksanakan setiap hari selasa sampai dengan jum’at, selain itu di ajarkan pula cara memasak makanan barat seperti pizza dan lainnya. Selain masyarakat yang belajar kepada bule, ternyata bule juga belajar bahasa Indonesia dan bahasa Sunda yang merupakan salah satu program yang ada di tempat ini.
Para Volunteer yang ada
di Bale Tau membentuk sebuah komunitas yaitu Batu Karas CLEAR (Creatively Linking Environment Art &
Resources) yang memiliki agenda untuk mendukung solusi kreatif terhadap
tantangan lingkungan hidup yang berbasis pada penanggulangan sampah dan
pencemaran. Komunitas ini sering melakukan keguiatan seperti penyuluhan tentang
sampah, perawatan tanaman, dan bersih-bersih pantai. Selain itu kemonitas ini
juga rutin mengadakan award untuk masyarakat yang berprestasi dan concern
terhadap lingkungan, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai komunitas ini bisa
kita buka di sosial media facebook : Batu Karas Clear, dan instagram di
BatuKarasClear atau juga di blog : Clearcommunity.
Tempat parkir |
Salah satu kamar |
Jadwal belajar |
Hawu/ traditional stove |
Bersama Chani Leahong |
Bersama Bray Oeny |
No comments:
Post a Comment