Thursday, 10 December 2015

Rangga Gading “Stone Garden” nya Tasikmalaya

Rangga Gading “Stone Garden” nya Tasikmalaya
22 November 2015

Rangga Gading merupakan sebuah tempat di bawah Bukit yang berada di kampung Bebadahan desa Cigunung kecamatan Parung Ponteng tepat berada di bawah Gunung Batu yang sudah saya tulis di tulisan sebelumnya. Tempat ini akan kita temukan di perjalanan sebelum sampai di Gunung Batu di samping sebelah kiri tepat bersebrangan dengan pemandian air panas Cigunung yang sudah terbengkalai dan tidak terurus lagi.

Tempat ini saya temukan ketika perjalanan pulang dari Gunung Batu ketika sedang beristirahat di jalanan tembok pingggir jurang dengan pemandangan lembah perkampungan bebedahan, saya melihat di satu lokasi dekat dengan bangunan terdapat beberapa batuan yang menjulang yang unik dan akhirnya saya putuskan untuk menuju tempat tersebut.

Setelah sampai di sebrang tempat tersebut, dengan menuruni jalanan sekitar 5-7 menit saja dari daerah Sangkur saya berhenti mematikan motor sekalian nyamperin warga yang ada deket lokasi untuk bertanya-tanya sekalian minta izin boleh/tidaknya masuk lokasi ini, dan ternyata setelah tidak lama berbincang dengan senyum ramah khas warga daerah yang hangat, mempersilahkan saya untuk masuk lokasi. Kebetulan di tempat ini juga terdapat kandang sapi yang menurut warga sapi-sapinya ini berasal dari bantuan pemerintah lewat Kementan RI. Di sebelah timur tidak jauh dari kandang sapi juga ada beberapa warga yang sedang menggali tanah untuk menggambil batu.

Menurut warga yang saya tanya, Rangga Gading merupakan nama salah seorang tokoh warga di daerah ini yang tidak tahu bagaimana akhirnya menjadi nama lokasi ini.

Di lokasi ini terdapat  rentetan beberapa batu besar yang runcing seperti karang jenis kalsit yang menjulang yang saya perkirakan tingginya sekitar 3-7 meter yang terlihat eksotis dari atas bukit yang terdapat di bagian tanah yang rendah dari tempat saya mengambil foto. Konon katanya di bagian dalam rentetan batu ini terdapat sumber air panas yang pada waktu dulu, dimana tempat ini masih di pegang oleh orang Korea sempat membuat goa untuk menjadikan tempat ini sebagai pemandian air panas, dengan membuat bak rendaman dll dengan cara dipahat, bahkan menurut warga yang saya minta keterangan mengenai batu-batu ini katanya goa tersebut masih ada, tapi ketika saya bertanya jalan masuk ke goa tersebut si ibu yang menggendong hasil tani yang akan pulang menuju rumah ini menunjukan arah yakni terdapat di sebelah sebrang dari batuan ini namun si ibu melarang saya untuk masuk ke goa tersebut karena kondisinya sudah tidak memungkinkan karena terdapat rimbun belukar menutupi sebagian jajaran batu ini.

Di tempat saya memarkirkan motor terdapat beberapa bongkahan batu berbentuk kubus berwarna abu yang tergeletak dengan sisi-sisi batu tersebut di tumbuhi rumput dan ilalang yang menambah cantik dan berada tepat di pinggir jalan kampung Bebedahan. Di sebelah utara juga terhampar banyak batuan kalsit yang saya fikir jika tanahnya di gali akan lebih terlihat batu-batu eksotisnya.

Sebaran batuan kalsit ini terhampar mulai dari kampung Bebedahan di bagian lembah sampai ke daerah atas ke kampung Sangkur di bagian bukit Gunung Batu

Sebenarnya  batuan kalsit ini oleh warga setempat di tambang dan di olah untuk dijadikan barang dan gerabah seperti asbak, patung, dan aksesoris hiasan rumah tangga lainya, bahkan menurut ibi tadi terdapat tempat pembuatan barang tersebut namun saya belum sempat melihat karena waktu yang mepet.

Tempat ini mengingatkan saya kepada Stone Garden/ Taman Batu yang berada di daerah Citatah Bandung Barat yang pernah saya kunjungi sebelumnya, namun tempat ini memiliki keistimewaan tersendiri karena terdapat sumber air panas dan lokasinya yang berada di daerah yang jarang sekali mengunjunginya dan walaupun begitu dengan segala keunikannya, saya menyebut tempat ini sebagai “Stone Garden” nya Tasikmalaya.



























No comments:

Post a Comment