Citoe Pancatengah, Citumangnya Tasikmalaya
6 Maret 2016
Banyak tempat tujuan yang mesti saya tuju pada waktu itu sebenernya, di suruh kesini, di ajak kesana namun saya batalin semuanya karena terlalu sayang kalau menghamburkan waktu hari libur hanya untuk hal-hal yang kurang saya suka semacam mesti ngubek jalanan kota, mesti macet-maetan dan lain sebagainya, mending saya gunakan untuk eksplore atau mencari tempat yang belum saya kunjungi sebelumnya yang masih (nyumput).
Ada beberapa rekomendasi tempat yang eksotis hasil stalking dari berbagai sosmed yang sudah di dapat informasi mengenai akses jalan dan alamat tempat tersebut berada, tentunya tempat tersebut masih berada di Tasikmalaya tempat saya tinggal. Entah mengapa jiwa ini jatuh cinta sekali sama tanah kelahiran dan ingin terus beburu tempat-tempat yang belum orang tahu dan membagikannya kepada teman-teman sesama aprakers, bolangers atau para petualang tempat indah yang ada di Tasik.
Salah satu tempat yang mau saya eksekusi adalah Citoe. Citoe merupakan sebuah aliran sungai kecil, airnya sangat jernih yang berada di kecamatan Pancatengah daerah Tasikmalaya selatan. Menurut salah seorang teman yang merekomendasikan tempat ini katanya Citoe merupakan Citumangnya Tasikmalaya apalagi setelah ada yang posting foto Curug Muara Paseh yang masih merupakan hulu dari aliran Citoe ini spot nya sangat bagus. Oia Pancatengah ini merupakan sebuah daerah pemekaran dari kecamatan Cikatomas yang letaknya berada setelah kecamatan Cikatomas, sebelum kecamatan Cikalong yang merupakan daerah pesisir pantai dan berbatasan langsung dengan kabupaten Pangandaran.
Di hari eksekusi saya berangkat dengan mengajak teman dari Jelajah Tasik dan PindahNgopi yang merupakan beberapa paguyuban tukang piknik yang ada di Tasik. Seperti biasa tempat titik poin kita ngumpul adalah di Alun-alun kota Tasik. Setelah semuanya sudah komplit kita mulai berangkat perjalanan ke daerah Pancatengah dengan menggunakan jalur Manonjaya – Gunung Tanjung.
Tempat yang akan saya kunjungi (Citoe) ini berada di kampung Sukajaya desa Pangliaran kecamatan Pancatengah yang memakan waktu sekitar 2 jam perjalanan dari Tasikmalaya sampai lokasi. Dengan patokannya pom bensin Cikatomas yang berada di pertigaan jalur ke arah Tawang jika ke sebelah kiri dimana tempat beradanya Curug Dengdeng yang sudah Hits dan arah lurus menuju Cikalong dan Pancatengah. Dari pom bensin tersebut kita ambil jalan lurus menuju arah Cikalong sampai menemukan pertigaan daerah Ciwatin. Dari pertigaan daerah Ciwatin tersebut kita ambil kiri dengan jarak sekitar 13 km sampai lokasi, dengan rincian 6 km jalan hotmiks, di sambung 2 km jalan ancur bekas aspal namun masih bersahabat kemudian di sambung lagi jalan hotmiks sepanjang 1 km, dan di sambung lagi dengan jalan ancur sampai 2 km setelah itu berhenti di sebuah warung tempat jualan bensin yang terdapat gapura nya di sebelah kanan yang merupakan jalan masuk menuju kampung Sukajaya, jika masih bingung kita bisa bertanya sama warga setempat.
Dari gapura tersebut jarak sampai lokasi sekitar 2 km, nah sebaiknya kita selalu banyak bertanya sama warga karena sepanjang perjalanan akan menemui banyak pertigaan sampai sekitar 4 kali. Pertigaan yang pertama merupakan pertigaan yang akan menuju ke Curug Muara Paseh jika kita ambil lurus, nah yang ke kiri membawa kita menuju ke Citoe, setelah itu kita akan menemui lagi sekitar yang kedua maka ambil kiri lagi, kemudian pertigaan yang ketiga kita harus ambil yang kanan sampai pada pertigaan yang terakhir kita ambil lagi ke arah kanan sampai nemu sebuah rumah panggung dan sebuah Tajug (mushola kecil) di samping aliran selokan yang merupakan aliran mata air dimana kondisi airnya sangat jernih. Setelah sampai kita bisa menitipkan kendaran di rumah tersebut yang kebetulan nama pemiliknya adalah seorang nenek.
Setelah memarkirkan kendaraan perjalanan di lanjut dengan jalan kaki sekitar 15 menit dengan mengitari serang (sawah) dan bukit kecil. Oia sepanjang perjalanan menuju Citoe ini kita akan menemukan beberapa aliran selokan kecil yang airnya sangat jernih sekali dimana setelah saya bertanya sama bapa Engkus yang mengantar kita menuju Citoe, ternyata selokan tersebut merupakan aliran mata air yang banyak terdapat di daerah ini dan sangat membantu jika musim kering melanda daerah ini.
Tak lama kita mengitari pematang sawah setelah itu kita sampai di aliran sungai Citoe. Tempatnya sangat eksotis sekali airnya sangat jernih kehijauan yang menurut warga aliran airnya ini merupakan penampungan dari beberapa sumber mata air sepanjang aliran citoe yang hulunya berasal dari daerah Ciwatin. Disini terdapat pula sebuah (leuwi) atau bagian sungai yang membentuk kolam yang dalam, di perkiran dalamnya sekitar 7 meter sangat memanjakan sekali buat para petualang yang suka berenang sambil terjun bebas ke leuwinya. Aliran air Citoe ini jatuh membentuk curug yang ketinggiannya sekitar 2 meter dan sangat mirip sekali dengan Citumang yang berada di Pangandaran itu. Oia di Citoe ini terdapat beberapa leuwi, dan tiap leuwi mempunyai namanya masing-masing dan kebetulan leuwi yang saya kunjungi ini bernama Pangewelan.
Keeksotisan tempat ini semakin bertambah ketika mata saya memandang ke sebelah hilir sungai yang terdapat curug (air terjun) yang unik jatuhannya yang memiliki ketinggian sekitar 7 meter. Tidak menyia-nyiakan waktu kita langsung membuka peralatan perang semacam kamera, hp, tongsing dll yang mendukung untuk keperluan dokumentasi yang di lanjutkan dengan berenang sampai puas.
Setelah berbincang sama warga yang mengantar kita kesini, ternyata di area daerah desa Pangliaran ini terdapat banyak goa-goa alam yang masih belum banyak orang yang menelusurinya di perkirakan jumlah goa yang ada di daerah ini sebnyak 15 goa lebih, saya pun menemukan beberapa goa di sepanjang perjalanan menuju ke sungai Citoe ini.
6 Maret 2016
Banyak tempat tujuan yang mesti saya tuju pada waktu itu sebenernya, di suruh kesini, di ajak kesana namun saya batalin semuanya karena terlalu sayang kalau menghamburkan waktu hari libur hanya untuk hal-hal yang kurang saya suka semacam mesti ngubek jalanan kota, mesti macet-maetan dan lain sebagainya, mending saya gunakan untuk eksplore atau mencari tempat yang belum saya kunjungi sebelumnya yang masih (nyumput).
Ada beberapa rekomendasi tempat yang eksotis hasil stalking dari berbagai sosmed yang sudah di dapat informasi mengenai akses jalan dan alamat tempat tersebut berada, tentunya tempat tersebut masih berada di Tasikmalaya tempat saya tinggal. Entah mengapa jiwa ini jatuh cinta sekali sama tanah kelahiran dan ingin terus beburu tempat-tempat yang belum orang tahu dan membagikannya kepada teman-teman sesama aprakers, bolangers atau para petualang tempat indah yang ada di Tasik.
Salah satu tempat yang mau saya eksekusi adalah Citoe. Citoe merupakan sebuah aliran sungai kecil, airnya sangat jernih yang berada di kecamatan Pancatengah daerah Tasikmalaya selatan. Menurut salah seorang teman yang merekomendasikan tempat ini katanya Citoe merupakan Citumangnya Tasikmalaya apalagi setelah ada yang posting foto Curug Muara Paseh yang masih merupakan hulu dari aliran Citoe ini spot nya sangat bagus. Oia Pancatengah ini merupakan sebuah daerah pemekaran dari kecamatan Cikatomas yang letaknya berada setelah kecamatan Cikatomas, sebelum kecamatan Cikalong yang merupakan daerah pesisir pantai dan berbatasan langsung dengan kabupaten Pangandaran.
Penampakan Leuwi Pangewelan |
Di hari eksekusi saya berangkat dengan mengajak teman dari Jelajah Tasik dan PindahNgopi yang merupakan beberapa paguyuban tukang piknik yang ada di Tasik. Seperti biasa tempat titik poin kita ngumpul adalah di Alun-alun kota Tasik. Setelah semuanya sudah komplit kita mulai berangkat perjalanan ke daerah Pancatengah dengan menggunakan jalur Manonjaya – Gunung Tanjung.
Tempat yang akan saya kunjungi (Citoe) ini berada di kampung Sukajaya desa Pangliaran kecamatan Pancatengah yang memakan waktu sekitar 2 jam perjalanan dari Tasikmalaya sampai lokasi. Dengan patokannya pom bensin Cikatomas yang berada di pertigaan jalur ke arah Tawang jika ke sebelah kiri dimana tempat beradanya Curug Dengdeng yang sudah Hits dan arah lurus menuju Cikalong dan Pancatengah. Dari pom bensin tersebut kita ambil jalan lurus menuju arah Cikalong sampai menemukan pertigaan daerah Ciwatin. Dari pertigaan daerah Ciwatin tersebut kita ambil kiri dengan jarak sekitar 13 km sampai lokasi, dengan rincian 6 km jalan hotmiks, di sambung 2 km jalan ancur bekas aspal namun masih bersahabat kemudian di sambung lagi jalan hotmiks sepanjang 1 km, dan di sambung lagi dengan jalan ancur sampai 2 km setelah itu berhenti di sebuah warung tempat jualan bensin yang terdapat gapura nya di sebelah kanan yang merupakan jalan masuk menuju kampung Sukajaya, jika masih bingung kita bisa bertanya sama warga setempat.
Patokan Masuk ke Citoe/ kampung Mekarsari |
Gapura atau jalan masuk ke Citoe |
Dari gapura tersebut jarak sampai lokasi sekitar 2 km, nah sebaiknya kita selalu banyak bertanya sama warga karena sepanjang perjalanan akan menemui banyak pertigaan sampai sekitar 4 kali. Pertigaan yang pertama merupakan pertigaan yang akan menuju ke Curug Muara Paseh jika kita ambil lurus, nah yang ke kiri membawa kita menuju ke Citoe, setelah itu kita akan menemui lagi sekitar yang kedua maka ambil kiri lagi, kemudian pertigaan yang ketiga kita harus ambil yang kanan sampai pada pertigaan yang terakhir kita ambil lagi ke arah kanan sampai nemu sebuah rumah panggung dan sebuah Tajug (mushola kecil) di samping aliran selokan yang merupakan aliran mata air dimana kondisi airnya sangat jernih. Setelah sampai kita bisa menitipkan kendaran di rumah tersebut yang kebetulan nama pemiliknya adalah seorang nenek.
Setelah memarkirkan kendaraan perjalanan di lanjut dengan jalan kaki sekitar 15 menit dengan mengitari serang (sawah) dan bukit kecil. Oia sepanjang perjalanan menuju Citoe ini kita akan menemukan beberapa aliran selokan kecil yang airnya sangat jernih sekali dimana setelah saya bertanya sama bapa Engkus yang mengantar kita menuju Citoe, ternyata selokan tersebut merupakan aliran mata air yang banyak terdapat di daerah ini dan sangat membantu jika musim kering melanda daerah ini.
Salah satu mata air |
Tak lama kita mengitari pematang sawah setelah itu kita sampai di aliran sungai Citoe. Tempatnya sangat eksotis sekali airnya sangat jernih kehijauan yang menurut warga aliran airnya ini merupakan penampungan dari beberapa sumber mata air sepanjang aliran citoe yang hulunya berasal dari daerah Ciwatin. Disini terdapat pula sebuah (leuwi) atau bagian sungai yang membentuk kolam yang dalam, di perkiran dalamnya sekitar 7 meter sangat memanjakan sekali buat para petualang yang suka berenang sambil terjun bebas ke leuwinya. Aliran air Citoe ini jatuh membentuk curug yang ketinggiannya sekitar 2 meter dan sangat mirip sekali dengan Citumang yang berada di Pangandaran itu. Oia di Citoe ini terdapat beberapa leuwi, dan tiap leuwi mempunyai namanya masing-masing dan kebetulan leuwi yang saya kunjungi ini bernama Pangewelan.
Keeksotisan tempat ini semakin bertambah ketika mata saya memandang ke sebelah hilir sungai yang terdapat curug (air terjun) yang unik jatuhannya yang memiliki ketinggian sekitar 7 meter. Tidak menyia-nyiakan waktu kita langsung membuka peralatan perang semacam kamera, hp, tongsing dll yang mendukung untuk keperluan dokumentasi yang di lanjutkan dengan berenang sampai puas.
Setelah berbincang sama warga yang mengantar kita kesini, ternyata di area daerah desa Pangliaran ini terdapat banyak goa-goa alam yang masih belum banyak orang yang menelusurinya di perkirakan jumlah goa yang ada di daerah ini sebnyak 15 goa lebih, saya pun menemukan beberapa goa di sepanjang perjalanan menuju ke sungai Citoe ini.
Curug Citoe sebelah timur |
waah! kabita euy!!! sippp deh tulisannya, sangat membantu utk suatu saat kalu kesana!
ReplyDeletekalo ke sana mau dong track gps-nya ya hehehe ...
DeleteSalam Lestari,
Panduan Wisata Indonesia
siap pa ayo bangkit lagi hehe
ReplyDeletejero teu mun diojayan??
ReplyDeletea kalau aku pulang.. aajak lah kesini :D
ReplyDeletehayu siapp man hehe
ReplyDeleteWahh rame pisan euyyy, abdi kudu nyobaan ieumah .. xixixi
ReplyDeleteharga tiketna sabara kang ?
Yg mau ke sana kontek saya y...mau ikut eung. 085351559510
ReplyDeleteKemarin tetangga saya meninggal karna tenggelam di curug ini :(
ReplyDeleteSemoga aman ibadah tetangga mbak di terima oleh Allah SWT... amin yra yang sabar aja ya mbak :)
DeleteTernyata masih banyak yahh.. Tempat yang Indah yg org belum pada tau, Tasikmalaya emang indahh,semoga terus terjaga keindahan nya, semoga pada sadar dan peduli lingkungan.saya bangga lahir di tasikmalaya
ReplyDelete