Thursday 10 December 2015

Curug Paseh

Curug Paseh
6 Desember 2015

Curug yang masih dalam list destinasi “apraker” di hp saya ini sebenarnya sudah lama fotonya tersimpan di folder memori hand phone, foto ini pun saya ambil dari album temen saya sesama “AnCur” atau Anak Curug hehe yang sudah 1 tahun tapi belum saya kunjungi sebagai referensi tempat, dan akhirnya tiba juga hari minggu hari dimana saya bisa bebas berkeliaran ke tempat terpencil d daerah-daerah. Sebenarnya saya mempunyai tujuan tempat sebelumnya dan dapat ajakan dari salah seorang teman untuk mengunjungi daerah di kecamatan Pancatengah, namun karena ada suatu hal yang mengakibatkan acara tidak jadi akhirnya saya menjalankan “Plan B” atau rencana B. Memang rada gaya juga sih ya ada Plan A, Plan B dan Plan C, tapi hal ini bagi saya sangatlah penting dimana bisa meminimalisir waktu yang terbuang percuma hanya karna tidak jadi mengunjungi satu tempat yang memang sudah di rencanakan sebelumnya dan kita bisa menjalankan rencana ke dua yakni mengunjungi tempat yang ke dua yang sudah di rencanakan di sebelumnya.

Oke untuk edisi kali ini saya mengunjungi tempat di daerah Jatiwaras yakni sebuah kecamatan yang berbatasan langsung dengan Salopa dan Cibalong. Tempat yang kita kunjungi ini adalah Curug Paseh sebuah curug atau air terjun yang berada di kampung Cikajang desa Kersagalih kecamatan Jatiwaras. Lokasinya tidak jauh dari jalan desa Mandala Mekar yang merupakan jalan menuju ke Curug Sawer dan Curug Cinunjang dengan patokan tempat penggilingan beras atau sering di sebut diesel oleh warga daerah,  kemudian belok kiri menuju kampung Cikajang dan berhenti di salah satu rumah milik Pak Engkus/ Ibu Titi untuk menitipkan motor, kemudian dari rumah beliau di lanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 200 m dengan melintasi ladang dan sungai ciputih yang lebarnya kecil. Sepanjang trekking menuju air terjun ini jalan agak sedikit rumit dikarenakan medan yang di lewati ini merupakan bekas kebun pohon bambu sehingga banyak belukar, rumput berduri, dan bekas ranting pohon bambu (rerenteng) kalo dalam bahasa sunda yang sedikit menghambat perjalanan menuju air terjun ini sehingga di sarankan untuk lebih berhati-hati ketika berjalan.

Setelah sekitar berjalan 15 menit akhirnya sampai lah kita di Curug Paseh, curug ini memiliki ketinggian sekitar 25 meter dan aliran airnya berasal dari daerah Cibarehol di bagian atas daerah Cikajang, kebetulan pas kita kesini sedang musim hujan sehingga debit airnya sedang banyak dan menambah keindahan dari curug ini. Di curug Paseh ini ada dua buah aliran curug, selain aliran curug utama yang debitnya besar, juga terdapat satu lagi aliran curug sebelah kanan dengan debit airnya yang kecil dan sepertinya hanya muncul ketika musim hujan saja ketika volume airnya sedang besar. Di lokasi curug ini juga terdapat banyak bongkahan-bongkahan batu besar bekas longsoran dari dingding tebing curug paseh ini, batu-batuannya pun sangat licin sehingga di sarankan untuk berhati-hati ketika berada di lokasi curug ini







No comments:

Post a Comment